Pemain piano ini
membuat siapa saja yang melewati dan mendengarkan permainannya akan berhenti
untuk menikmati alunan lagu yang sangat mengagumkan. Dengan jari-jarinya ia
membuat orang rela mengeluarkan uang untuk memberikan upah atas hiburan musik
tersebut atau membeli CD yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Siang itu
seperti biasa saya senang menyusuri pusat kota di Hannover untuk memanjakan
mata ini dengan hiburan spontan yang menarik
Salah satunya para pengamen yang sering tampil di halaman pertokoan yang
berjejer dengan segala keunikan suara, penampilan dan alat musik yang mereka
bawakan. Hari ini kali kedua saya menemukan seorang menggunakan piano
untuk memperlihatkan kepiawaiannya bermain musik di muka umum secara spontan. Tetapi terlihat perbedaannya ia melayani, mempersiapkan dan mempertontonkan pertunjukan permainan musik serta menjual
hasil karyanya dalam bentuk CD, semua dilakukannya sendiri.
Tampak di foto para
wanita muda dengan serius serta sesekali mengomentari penampilan permainan
piano pria muda tersebut. Terlihat oleh saya, seorang pria Asia yang membawa
anaknya khusus memperhatikan permainan pemuda tersebut mungkin dengan harapan
untuk memberikan masukan kepada putrinya agar kelak mau bermain piano. Pengunjung bisa dengan bebas melihat kemasan CD yang dijual di atas meja di
samping piano. Jika tertarik membeli, mereka cukup menaruh uang sebesar 10 Euro
untuk pengganti ongkos atas keping CD tersebut di dalam kotak uang di atas meja yang sama.
Sungguh
pertunjukan menarik dan memberikan pelajaran bahwa kita bisa memperoleh
penghasilan dengan hobi yang dimiliki serta ditekuni untuk kemudian hari. Kehidupan di Jerman kadang membuat penduduknya serta pendatang berupaya memperoleh pemasukan secara intelek, bukan dengan cara mendatangai pengujung dan meminta-minta walaupun beberapa orang masih ditemui menggunakan cara lama. Umumnya sebagian besar memilih untuk melakukannya lebih terhormat dengan penampilan yang berbeda walaupun sama-sama berharap memperoleh sesuatu yaitu pemasukan dalam bentuk dolar Euro.
Salam
Ike Nereng
0 komentar:
Post a Comment