Sampah Plastik Akan Mengalahkan Jumlah Ikan Di Laut

Menurut Komisi Eropa pada tahun 2050 atau tiga puluh tahun mendatang, akan lebih banyak plastik daripada ikan di lautan.

sampah plastik-Google

UNI Eropa akhirnya mengadopsi larangan untuk menggunakan produk plastik sekali pakai.  Produk yang berasal dari pasar Eropa, yang ada alternatifnya dari tahun 2021 harus menghilang. Termasuk di dalamnya piring plastik, peralatan makan serta sedotan, balon balon dan kapas yang terbuat dari plastik.

Komisi UNI Eropa mengharapkan hal ini memberikan manfaat besar bagi lingkungan serta secara signifikan mengurangi emisi karbon dioksida, menghindari kerusakan lingkungan terutama laut dan membawa penghematan bagi konsumen, yang saat ini lebih senang menggunakan peralatan berbahan plastik sekali pakai, mungkin dengan alasan praktis, pakai langsung buang.

Latar belakang dari semua ini dikarenakan banyaknya sampah plastik yang mengambang di laut. Seperti yang kita ketahui sampah plastik sangat berbahaya bagi hewan terutama ikan-ikan dan penghuni laut lainnya, mereka akan mengalami kebingung dan kesulitan mendapatkan makanan. Dampaknya dengan mengomsumsi makanan laut atau seafood, plastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Sehingga perlu untuk melakukan perubahan yang berguna bagi keselamatan lingkungan dan semua mahluk hidup agar hal yang dikuatirkan di tahun 2050, tidak tejadi.

Hal ini juga patut diikuti oleh negara-negara lain termasuk negara Indonesia. Saat ini Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Ibu Susi Pudjiastuti, sedang menggalakan galakan kebersihan perairan laut kita dan sekitarnya. Apalagi tanah air kita dikelilingi oleh lautan yang luas dengan kekayaan yang berlimpah-ruah. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi pada generasi muda kelak, jika mereka tidak dapat mengomsumsi lagi hasil laut.  Sungguh memprihatikan dan kita tentu tidak ingin hal ini terjadi. 




-MamaSeru-


CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment