Pentingnya Sinar Matahari

Permukaan kulit menghitam akan lebih baik dibandingkan tubuh kita kekurangan vitamin D, karena tidak cukup terpapar oleh sinar manatahari.

Menghindari kulit terkena sinar matahari adalah tindakan yang salah, karena sinar matahari khususnya di antara jam 10 pagi hingga 15:00 atau 3 sore sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sinar matahari sangat membantu tubuh untuk bisa memproduksi vitamin D.

aktivitas berjemur di Jerman

Kemajuan modern saat ini membuat kita lebih sering berada di dalam ruangan, dari pada berada di luar.  Segala sesuatu dapat dilakukan dari dalam rumah misalnya memesan makanan cukup dengan mengetik pesan singkat melalui aplikasi yang telah tersedia di telepon genggam, maka pesanan akan diantar langsung ke rumah atau tempat di mana kita berada saat itu, kemudian melakukan aktivitas olah raga hanya melalui televisi atau saluran YouTube, tanpa perlu repot ke luar rumah atau ke pusat kebugaran, sehingga meminimalkan kulit terpapar oleh sinat matahari. Kehidupan modern memang lebih terasa mudah dan menyenangkan, namun juga memiliki resiko di balik itu semua.

Demikian pula kehidupan di tempat atau negara yang kurang memperoleh sinar matahari juga memberikan dampak bagi penduduknya. Misalnya negara Eropa, Kanada yang memiliki musim dingin yang cukup panjang, sehingga hal ini mempengaruhi banyaknya sinar matahari yang mereka dapatkan. Cuaca dingin yang ekstrim membuat masyarakatnya terpaksa menghindar berada di luar ruangan bila tidak menggunakan baju hangat. Sering disaat berada di bawah sinar matahari mereka tetap harus memakai baju hangat serta penutup lainnya. Baju tertutup dan berukuran tebal akan menyulitkan sinar matahari terserap langsung oleh permukaan kulit manusia. Sehingga permasalahan tulang, kulit, pernafasan akan lebih banyak terjadi di daerah yang masyarakatnya kurang cukup terkena sinar matahari. Saat musim panas atau summer umumnya orang eropa senang berjemur atau melakukan aktivitas di luar ruangan atau bawah sinar matahari tanpa memakai baju atau memilih baju yang terbuka untuk memudahkan permukaan kulit lengan, kaki dan bagian tubuh lainnya terpapar sinar matahari.

Semakin gelap warna kulit seseorang maka kebutuhan akan sinar matahari lebih banyak dari yang berkulit lebih terang. Disamping menghindari baju tebal maka saat berjemur sebaiknya tidak menggunakan sunblock cream atau krim tabir surya, karena akan mengakibatkan kulit mengalami kesulitan menyerap sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh. Berapa lama kulit sebaiknya berada di bawah sinar matahari, semua tergantung kemampuan dan kebutuhan tubuh masing-masing manusia. Kelebihan sinar matahari tidak akan membuat kita keracunan ataupun overdosis karena tubuh akan otomatis menonaktifkan proses pembuatan vitamin D tadi.

Resiko kekurangan Sinar Matahari, antara lain.
  1. Kelainan pada tulang, seperti kaki menjadi berbentuk huruf o.
  2. Osteoporosis atau tulang rapuh dan Fraktur atau patah tulang.
  3. Kelemahan otot yang berpengaruh pada kecepatan kerja.
  4. Terkena Kangker karena sinar matahari dapat menghambat pertumbuhan sel kangker.
  5. Terkena penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi atau darah tinggi, pengakit jantung serta diabetes atau pengakit gula.
  6. Terkena penyakit autoimun seperti asma atau penyakit pada saluran pernafasan dan Psoriasis yaitu terjadi peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik dan mudah terkelupas.
  7. Timbul rasa nyeri di seluruh otot dan badan yang disebut penyakit kronis
  8. Depresi dan Insomania atau stress, sulit tidur di malam hari karena kurangnya berteman dengan sinar matahari.
Sering-seringlah berjemur dan cari waktu yang cocok di antara jam yang disebutkan di atas. Semoga ketakutan bahwa sinar matahari akan membuat tampilan kulit kurang cantik tidak ada lagi, karena kulit manusia justru sangat membutuhkan sinar matahari. 


-MamaSeru-

Sumber dr Sung. 



CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment