Makhluk Halus Penunggu Rumah

Aku sempat tidak percaya, bahwa ada makhluk lain yang suka berdiam dalam sebuah rumah.

google

Saat baru mendiami sebuah rumah yang baru saja kami beli, aku merasa tidak ada hal-hal yang aneh berkenaan dengan rumah dan lingkungannya. Namun beberapa minggu setelah itu aku mulai merasa ada hal yang aneh. Bulu kuduk berdiri, terutama bila berada di kamar mandi dan lahan kosong di samping rumah. Aku memutuskan untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada anggota keluarga lainnya, karena berpikir mungkin itu hanya perasaanku saja, terlalu sensitif.

Mengapa aku bisa yakin bahwa makhluk halus itu eksis di rumahku, ceritanya begini.  Aku memperoleh informasi dari satpam, bahwa rumah itu sempat kosong cukup lama, dikarenakan pemiliknya memang tidak berniat untuk menjualnya. Rumah tersebut sudah direnovasi, sehingga penampilannya cukup berbeda dengan rumah lain di sekitarnya. Kami berhasil  memilikinya dengan cara yang tidak diduga, pemilik rela menjual rumahnya. Singkat cerita kami langsung pindah karena anak-anak sudah tidak sabar menempati kamar masing-masing.

Kejadian pertama yang paling mengganggu diawali dengan perasaan bahwa ada seorang yang naik turun di tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua rumah ini. Karena sering terdengar suara seperti orang melangkah di atas tangga yang terbuat dari kayu itu. Penampilannya dalam pikiran saya seperti seorang kakek berambut putih dan berbadan kurus tersebut selalu bolak-balik di tangga ke kamar mandi utama yang letaknya di dalam kamar tidur utama, tepatnya di belakang tembok di mana tangga tersebut berada. Pagi itu saat semua orang sudah pergi untuk beraktivitas, aku bersiap mandi. Tanpa ada rasa curiga saat di kamar mandi dan menginjak bathtub dan mulai menyiram tubuh dengan air kemudian rambut tiba-tiba ada kekukatan yang mendorong tubuhku hingga terdorong dan jatuh terduduk. Tentu aku kesakitan karena tulang ekorku terpukul keras, pelan berusaha berdiri karena berteriak percuma pasti tidak terdengar. Aku berhasil bangkit keluar dari bathtub dan meraih ganggang pintu, alangkah terkejut aku karena terlihat seorang tua seperti yang aku pikirkan melintas di depan pintu kamar seperti melangkah menuju ke arah tangga.

Aku berteriak keras "hi...!"

Pembantu rupanya mendengar teriakanku dan segera menghampiriku, "kenapa bu?"tanyanya. Tentu aku tidak segera menjawab pertanyaannya, justru malah balik bertanya sambil menunjuk ke arah mana kira-kira kakek tersebut pergi,"ada orang masuk rumah!"

Pembantuku segera berlari cepat ke depan pintu. "Tidak ada bu, semua pintu dan pagar luar terkunci," jawabnya tegas dengan muka keheranan saat kembali berada di dekatku.

Aku memang selalu memerintahkan pembantu dan orang rumah untuk tidak membiarkan pintu dan pagan terbuka, karena tidak aman. Lingkungan tempat tinggal itu sepi jadi jika ada orang jahat masuk rumah, maka akan sulit memanggil satpam meskipun mereka selalu berkeliling setiap saat untuk mengawasi.

"Oh mungkin mataku salah lihat," aku berusaha untuk tidak membuat pembantu takut, karena akan menimbulkan ketidaknyamanan untuk penghuni lainnya. Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak kakek ataupun penghuni lain untuk tidak mengaganggu kami karena kami pun akan melakukan hal yang sama kepada mereka.

Beberapa hari setelah kejadian itu, aku kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Hari jumat ada rencana pemasangan kitchen set yang dipindahkan dari rumah ibu yang juga sudah lama kosong karena rencana akan dijual belikan. Kitchen set tersebut masih bagus terbuat dari bahan kayu, sehingga aku meminta ijin ibu untuk memindahkan ke rumah baru kami. Malam setelah kami bersiap tidur terdengar ketukan keras dari arah dapur atau tempat kitchen set itu berada. Awalnya aku berpikir itu hanya suara ekor cicak yang dihentak ke arah kayu sehingga menimbulkan suara ketukan. Tapi kami kembali terkejut ternyata ketukan kembali berbunyi kali ini cukup keras. seperti suara orang marah karena tidak dibukakan pintu sehingga mengetuk dengan sekuat tenaga. Saya beranikan diri untuk ke dapur karena suara tersebut berarah dari sana, ternyata apa yang saya temukan sungguh mengejutkan. Semua pintu lemari kitcehn set terbuka dan ada satu yang cukup lebar tergeser sehingga terbuka. Saya kaget dan berlari memanggil semua agar di menyaksikan apa yang saya dapatkan. Kami paling berpandangan dan melihat satu sama lain dengan muka penuh tanda tanya mengapa lemari itu bisa tergeser pintunya, padahal tidak mudah membukanya karena butuh kekuatan. kami memutuskan untuk kembali ke kamar dan berdoa.

Besok setelah kejadian itu aku siapkan hati untuk berbicara baik-baik terhadap kakek atau siapapun yang senang mengaganggu kami. Waktu menjelang malam saya pilih untuk berbicara dengan meminta mereka pergi dari rumah itu atau jangan mengganggu kami. Saat saya mengucapkan kata-kata doa untuk mengusir mereka mendadak angin bertiup kencang sekali, sempat membuat  kaget tapi saya menutuskan untuk tetap berdoa. Sambil menutup mata saya lantunkan doa, perlahan namun pasti angin mereda saat saya membuka mata terlihat bayangan hitam itu berjalan meninggalkan kebun kosong di samping rumah. Percaya atau pun tidak saya meyakinkan bahwa terjadi kesepakatan di antara kami untuk tidak saling mengganggu.

Sejak itu kehidupan kami berjalan lancar dan jarang terjadi hal-hal aneh, semoga akan terus ke depannya.




CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment