Misa Malam Natal Bersama Paus Fransiskus - 24 Desember 2014


Bisa ikut misa natal yang dipimpin Paus Fransiskus, tidak pernah terpikirkan oleh kami. 

-undangan dan buku misa-
Entah mimpi apa semalam mendadak saya memperoleh berkat tiga lembar undangan untuk mengikuti misa di Gereja Basillika Santo Petrus, kota Vatikan. Sampai saya sulit memejamkan mata karena membayangkan bahwa besok saya menjadi salah satu undangan di antara sekian banyak orang dari berbagai negara yang memperoleh kesempatan yang sama.

Berdasarkan informasi yang saya terima untuk mendapat undangan tersebut tidak mudah, apalagi untuk orang seperti saya yang suka menunda mengirim permohonan undangan dari jauh-jauh hari kepada pihak Vatikan. Maklum Visa Schengen kedua saudara kandung saya tidak kunjung disetujui sehingga menimbulkan keraguan kemungkinan untuk bisa mengunjungi Roma, Italy. Karena mengingat segala perjuangan untuk mendapatkan undangan itu membuat saya susah tidur. Begitu banyak orang yang berbaik hati telah membantu kami mewujudkan keinginan ini, semoga para Pastor, Frater dan teman-teman yang berjasa ini memperoleh berkat yang sama dalam bentuk lain.

-barisan antrian-
Sejak pagi hari kami sudah bersiap segala hal untuk mendukung agar bisa ikut dalam barisan antrian yang panjang dan lama untuk dapat masuk gereja yang memiliki ukiran bangunan yang luar biasa indahnya. Peralatan berupa jaket tebal, syal dan topi agar tidak kedinginan ketika berdiri untuk waktu yang cukup lama di alam terbuka disaat musim dingin. Tidak lupa membawa air dan sedikit makanan kecil jika mendadak perut lapar ketika mengantri. Kami mulai menunggu sejak jam 3 siang mengingat jam 7 pm pintu gereja akan mulai dibuka. Barisan antrian sudah cukup panjang saat itu, namun kami masih beruntung berada di barisan tengah halaman gereja.

Menunggu dan menunggu hingga saya berkali-kali duduk dan berdiri lagi, bergantian dengan saudara yang lain agar tidak ada orang yang masuk dalam antrian kami kemudian memotong jalur. Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, kami sudah masuk ke dalam pintu gereja. Wah...senang rasanya ada rasa bangga dan terharu.

-senyum syukur akhirnya berhasil masuk-
Misa dimulai tepat pukul 8.30 pm lebih awal dari yang diperkirakan. Prosesi diawali dengan alunan koor yang diiringi dengan permainan orgel. Indah sekali suaranya dan sangat membuat sejuk hati ini. Tibalah iring-iringan pelayan misa dengan barisan yang panjang. Hingga tiba saat yang ditunggu dan dinanti-nantikan Bapak Paus Fransiskus masuk dengan diikuti para uskup dan pastor. Mereka berjalan penuh hormat dan santun hingga mendekati altar, semua pengunjung berusaha mengambil gambar meskipun itu sudah masuk saat sakral. Maklum ini kesempatan langka ingin diabadikan di kamera atau ponsel pribadi kemudian dibagikan kepada para keluarga dan teman. Kami pun melakukan hal yang sama. 

Hatiku begitu bersyukur bisa melihat dan menyaksikan pemimpin Gereja Katolik tersebut secara langsung serta mengikuti misa yang dipimpin olehnya. Semua umat mengikuti misa dalam bahasa latin secara langsung. Umat tidak mengalami kesulitan karena disediakan buku dalam bahasa Inggris untuk memudahkan mengerti tahapan dan doa ketika misa  berlangsung.

-prosesi saat Paus masuk gereja-
Misa berlangsung tidak lama, hingga masuk dalam tahap akhir di mana Paus membawa patung bayi Yesus untuk di taruh di kandang natal yang berada di dalam gereja tersebut. Paus dengan begitu hormat serta hati-hati mendukung dengan kedua tangannya patung bayi yang melambangkan kelahiran Yesus di muka bumi ini. Meskipun terpaan blitz kamera mungkin mengganggu beliau. Akhirnya misa berakhir dengan hikmat, semua umat saling bersalaman satu sama lain mengucapkan selamat natal.

Kami bertiga ke luar dari gereja sempat menyaksikan begitu banyak umat yang tidak dapat masuk ke dalam untuk merayakan misa. Mereka hanya mengikuti melalui layar lebar yang dipasang di lapangan gereja yang luas dan megah tersebut. Kami merasakan syukur atas berkat ini, melalui doa saya berharap semoga setiap orang memperoleh kesempatan yang sama seperti kami.



Amin.






CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment