Bijaksana dalam Menulis Status di Media Sosial

Menulis status di media sosial boleh-boleh saja. Namun, tetap harus bijakasana dalam mengumbar isi hati di dunia maya, salah-salah jika ada yang tersinggung maka akibatnya bisa fatal. Ini yang terjadi pada seorang ibu muda di Jogyakarta baru-baru ini.


Bukan bermaksud menyinggung berita tersebut di atas atau pun mengkaitkannya. Tujuan hanya sekedar untuk mengingatkan kita semua, agar terhindar dari masalah yang sama dan tidak pernah di duga bisa menimpa kita semua para pengguna jasa media sosial online.

Kemajuan jaman boleh saja membuat manusia mudah dalam melakukan tindakan dalam mengutarakan isi hatinya dan keadaannya saat itu, secara langsung dalam hitungan detik. Era Facebook, You tube, Twitter dan masih banyak lagi sejenisnya bisa membuat orang dengan mudahnya mengupload atau mengunggah tulisan berupa: pujian, umpatan dan pendapat positif serta negatif berikut gambar. Baik secara langsung maupun tidak langsung kepada kawan ataupun lawan yang menjadi tujuan pesan itu diunggah. Sehingga bukan hanya terbaca oleh mereka yang bersangkutan, tetapi orang lain yang memiliki hubungan jaringan pertemanan yang sama bisa ikut membaca tanpa disengaja.

Bahkan sering media sosial bisa mengangkat seseorang  menjadi terkenal atau mendadak sejajar dengan selebritis yang sudah lebih dulu terkenal karena hasil karyanya. Masih ingat mahasiswi yang mengikuti gaya penyanyi Keong Racun yang menjadi fenomenal di masyarakat Indonesia. Hali ini tidak hanya terjadi dalam negeri saja, tetapi di luar negeri juga menghadapi hal yang sama. 

Baru-baru ini saat pemilihan calon presiden Indonesia, bagaimana media sosial menjadi tempat nyaman untuk saling menyampaikan pesan kepada para pendukung dan lawan. Bagi pendukung yang tidak siap jika kandidatnya di lecehkan, maka ia akan terpancing emosi dan menumpahkan amarah yang kadang bahkan sering kelewatan batas. Dengan kalimat, kata-kata  ataupun gambar yang sangat tidak pantas untuk ditulis apalagi dibaca oleh khalayak umum. Mereka lupa bahwa kebebasan boleh saja asal jangan kebablasan dan mengganggu daerah pribadi orang lain.

Saya mengalami sendiri bagaimana tanpa sengaja harus membaca pesan-pesan yang bukan ditujukan ke saya, namun mau tidak mau terpampang di wall pribadi di facebook. Kadang membuat beberapa dari kita sering terpancing untuk ikut berkomentar dan ikut terlibat dalam percakapan yang sebenarnya bukan menjadi urusan kita. Bahkan saya sering mendelete gambar dan pesan yang tidak pantas untuk dilihat ataupun dibaca. Sanksi yang paling berat adalah mendelete si pengirim pesan dari daftar pertemanan. Semua  dilakukan untuk kenyamanan dalam melakukan aktivitas di media sosial.

Tips buat para pengguna jasa media sosial, antara lain:
  1. Siapkan hati sebelum membaca tulisan, pelan-pelan simak hingga Anda yakin akan maksud sang penyampai pesan, agar terhindar dari kesalahan berkomentar.
  2. Yakinkan diri sebelum memasang status meskipun di wall pribadi. Pantas atau tidak, untuk dibaca publik.
  3. Yakinkan bahwa pesan Anda membawa sesuatu yang POSITIF bagi pembacanya.
  4. Ingat sebelum berkomentar NEGATIF tanyakan pada diri "Apakah saya sudah sempurna?"
Karena tidak ada manusia yang sempurna di bumi ini, termasuk kita. Namun berusahalah paling tidak mendekati sempurna.

Salam


CONVERSATION

2 komentar: